Rabu, 27 Desember 2017

sikap dalam menghadapi cobaan


  

“Sikap Hidup Dalam Menghadapi Cobaan”  

Hidup memang tidak luput dari masalah dan cobaan, tergantung kita mampu mengahadapi atau tidak. Dalam hidup cobaan adalah bumbu dari suatu kelangsungan hidup didunia. Tanpa kita sadari setiap manusia di hadapkan pada suatu cobaan, Tuhan memberikan cobaan pada umatnya sebagai parameter sudah seberapa besar manusia sebagai hambanya itu merasa bersyukur dan selalu ingat ketika di beri cobaan, tidak semata-mata memberi cobaan saja tanpa melihat seberapa kemampuan hambanya.
Dalam menghadapi sebuah cobaan patutnya kita sebagai hambanya harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan, bukan kita menjauh dan merasa bahwa Tuhan itu tidak adil dan merasa bahwa kita adalah orang yang paling lemah karena cobaan sulit. Padahal apabila kita melihat masih banyak orang yang menerima cobaan lebih berat dari kita namun mereka masih pandai bersyukur dan mampu dekat dengan Tuhan, karena beberapa dari kita ketika di beri cobaan mereka masih yakin bahwa akan ada nikmat dan hikmah dibalik cobaan yang Tuhan berikan kepada kita, entah itu besok, lusa maupun dihari mendatang. Kuncinya hanya 1 yakin pada diri sendiri dan meyakinin bahwa Tuhan akan memberikan nikmat yang lebih ketika kita di uji oleh suatu cobaan.
Seperti hal yang saya alami beberapa tahun lalu, dimana langkah dan cita-cita saya harus terhenti akibat menderita penyakit komplikasi yang mengharuskan saya mengurangi dan berhenti melanjutkan kegiatan yang paling saya senangin dan yang sedang saya tekuni. Langkah saya sebagai atlit karate harus terhenti dan berakhir karena saya mengidap sakit penyempitan pembuluh darah ke paru-paru dan peradangan pada ginjal. Saya sempat hancur dan putus asa karena sebulan sebelum kejadian itu dan vonis dokter saya terima saya sedang fokus pada kegitana seleksi kejuaraan nasional karate se kota Sukabumi. Saya merasa cita-cita saya hancur lebur dalam sehari setelah mendengar vonis dokter.
Disaat yang bersamaan saya merasa , Tuhan tidak adil dan memberikan cobaan begitu sulit dan dengan waktu yang tidak pas. Saya sempat kecewa pada diri saya sendiri, saya sedih dan merasa Tuhan tidak sayang dengan saya. Dua bulan saya dirawat dan menjalani pengobatan, selama pengobatan saya menjadi orang yang introvert, tidak mau dan merasa malu ketika bertemu dengan teman-teman. Tidak lain dan tidak bukan saya menjadi orang yang sangat mengecewakan dalam keluarga dan lingkungan saya. Tapi saya tidak memperhatikan kesehatan saya sendiri, karena saya hanya melihat dan terpacu pada ambisi saya, melebihi kpaasitas tubuh dan kemampuan saya.
Disaat ini, dalam renungan saya dan melihat perjuangan orang tua saya mengembalikan semangat dan kemauan saya untuk sembuh sangat besar. Bukan hanya itu saja saya tersadar kekita saya bertemu seorang anak yang nasibnya sama seperti saya namun dia bisa berhasil dan tetap bisa membanggakan orang-orang di sekelilingnya tanpa harus mengorbankan sesuatu secara berlebihan.
Disitu saya mulai muncul keyakinan Tuhan memberikan cobaan ini semata-mata agar saya menghargai hak tubuh saya untuk istirahat, disana saya mulai berfikir saya di beri nikmat dan kesempurnaan dari Tuhan tapi saya malah menjadi seseorang yang tamak dan ambisius pada suatu hal, yang berdampak sangat buruk. Disitulah saya berfikir Tuhan sayang dengan hambanya, dia memberi cobaan dan memberi pula nimat dan hikmah dibalik itu semua.
Hari demi hari saya lewati dengan rasa terus bersyukur dan mendekatkan diri pada Tuhan, saya nikmati dan syaa resapi setiap hela nafas saya, sembari saya mengumpulkan seluruh tenaga untuk sembuh, dan saya mendapatkan hikmah yang dimana ketika kita menginginkan sesuatu dengan cara berlebihan bahkan sampai mengorbankan diri kita sendiri itu tidak baik, maka tuhan akan menghentikannya. Sampai saya sembuh saya berfikir dan bersyukur teryata saya masih bisa mendapatkan sebuah prestasi tanpa harus mengorbankan kesehatan diri sendiri, dan tetap bisa berprestasi dengan jalan lain yang lebih serta jauh nikmat
 Disanalah umatnya diuji oleh cobaan, Tuhan akan melihat sampai sejauh mana kita berusaha lalu ditambah lagi lebih berat ujiannya dan terus ditambah, setelah itu akan melihat sampai sejauh mana ia tetap bersyukur ketika mendapatkan cobaan, dan tetap mendekatkan diri serta terus berusaha atau malah berhenti dan menyerah, setalh itu tuhan akan memberikan jalan lain dan memberikan nikmat dari buah hasil sabar ketika diberi cobaan, dan menggantikan sesuatu tampa harus mengorbankannya.
Tetaplah yakin dan percaya ketika kita diberikan cobaa oleh Tuhan yakinlaha kan ada nikmat yang tak terhingga dibalikknya, entah itu berupa sesuatu yang kita inginkan digantikan dnegan nikmat yang berlebih ataukah sesuatu yang tidak akan kita duga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar