“Sikap
Hidup Dalam Menghadapi Cobaan”
Hidup memang tidak luput dari masalah dan
cobaan, tergantung kita mampu mengahadapi atau tidak. Dalam hidup cobaan adalah
bumbu dari suatu kelangsungan hidup didunia. Tanpa kita sadari setiap manusia
di hadapkan pada suatu cobaan, Tuhan memberikan cobaan pada umatnya sebagai
parameter sudah seberapa besar manusia sebagai hambanya itu merasa bersyukur
dan selalu ingat ketika di beri cobaan, tidak semata-mata memberi cobaan saja
tanpa melihat seberapa kemampuan hambanya.
Dalam menghadapi sebuah cobaan patutnya
kita sebagai hambanya harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan, bukan kita
menjauh dan merasa bahwa Tuhan itu tidak adil dan merasa bahwa kita adalah
orang yang paling lemah karena cobaan sulit. Padahal apabila kita melihat masih
banyak orang yang menerima cobaan lebih berat dari kita namun mereka masih
pandai bersyukur dan mampu dekat dengan Tuhan, karena beberapa dari kita ketika
di beri cobaan mereka masih yakin bahwa akan ada nikmat dan hikmah dibalik
cobaan yang Tuhan berikan kepada kita, entah itu besok, lusa maupun dihari
mendatang. Kuncinya hanya 1 yakin pada diri sendiri dan meyakinin bahwa Tuhan
akan memberikan nikmat yang lebih ketika kita di uji oleh suatu cobaan.
Seperti hal yang saya alami beberapa tahun
lalu, dimana langkah dan cita-cita saya harus terhenti akibat menderita
penyakit komplikasi yang mengharuskan saya mengurangi dan berhenti melanjutkan
kegiatan yang paling saya senangin dan yang sedang saya tekuni. Langkah saya
sebagai atlit karate harus terhenti dan berakhir karena saya mengidap sakit
penyempitan pembuluh darah ke paru-paru dan peradangan pada ginjal. Saya sempat
hancur dan putus asa karena sebulan sebelum kejadian itu dan vonis dokter saya
terima saya sedang fokus pada kegitana seleksi kejuaraan nasional karate se
kota Sukabumi. Saya merasa cita-cita saya hancur lebur dalam sehari setelah
mendengar vonis dokter.
Disaat yang bersamaan saya merasa , Tuhan
tidak adil dan memberikan cobaan begitu sulit dan dengan waktu yang tidak pas. Saya
sempat kecewa pada diri saya sendiri, saya sedih dan merasa Tuhan tidak sayang
dengan saya. Dua bulan saya dirawat dan menjalani pengobatan, selama pengobatan
saya menjadi orang yang introvert, tidak mau dan merasa malu ketika bertemu
dengan teman-teman. Tidak lain dan tidak bukan saya menjadi orang yang sangat
mengecewakan dalam keluarga dan lingkungan saya. Tapi saya tidak memperhatikan
kesehatan saya sendiri, karena saya hanya melihat dan terpacu pada ambisi saya,
melebihi kpaasitas tubuh dan kemampuan saya.
Disaat ini, dalam renungan saya dan melihat
perjuangan orang tua saya mengembalikan semangat dan kemauan saya untuk sembuh
sangat besar. Bukan hanya itu saja saya tersadar kekita saya bertemu seorang
anak yang nasibnya sama seperti saya namun dia bisa berhasil dan tetap bisa
membanggakan orang-orang di sekelilingnya tanpa harus mengorbankan sesuatu
secara berlebihan.
Disitu saya mulai muncul keyakinan Tuhan
memberikan cobaan ini semata-mata agar saya menghargai hak tubuh saya untuk
istirahat, disana saya mulai berfikir saya di beri nikmat dan kesempurnaan dari
Tuhan tapi saya malah menjadi seseorang yang tamak dan ambisius pada suatu hal,
yang berdampak sangat buruk. Disitulah saya berfikir Tuhan sayang dengan
hambanya, dia memberi cobaan dan memberi pula nimat dan hikmah dibalik itu
semua.
Hari demi hari saya lewati dengan rasa
terus bersyukur dan mendekatkan diri pada Tuhan, saya nikmati dan syaa resapi
setiap hela nafas saya, sembari saya mengumpulkan seluruh tenaga untuk sembuh,
dan saya mendapatkan hikmah yang dimana ketika kita menginginkan sesuatu dengan
cara berlebihan bahkan sampai mengorbankan diri kita sendiri itu tidak baik,
maka tuhan akan menghentikannya. Sampai saya sembuh saya berfikir dan bersyukur
teryata saya masih bisa mendapatkan sebuah prestasi tanpa harus mengorbankan
kesehatan diri sendiri, dan tetap bisa berprestasi dengan jalan lain yang lebih
serta jauh nikmat
Disanalah
umatnya diuji oleh cobaan, Tuhan akan melihat sampai sejauh mana kita berusaha
lalu ditambah lagi lebih berat ujiannya dan terus ditambah, setelah itu akan
melihat sampai sejauh mana ia tetap bersyukur ketika mendapatkan cobaan, dan
tetap mendekatkan diri serta terus berusaha atau malah berhenti dan menyerah,
setalh itu tuhan akan memberikan jalan lain dan memberikan nikmat dari buah
hasil sabar ketika diberi cobaan, dan menggantikan sesuatu tampa harus
mengorbankannya.
Tetaplah yakin dan percaya ketika kita
diberikan cobaa oleh Tuhan yakinlaha kan ada nikmat yang tak terhingga
dibalikknya, entah itu berupa sesuatu yang kita inginkan digantikan dnegan
nikmat yang berlebih ataukah sesuatu yang tidak akan kita duga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar